Rumah Tanggaku ini Hancur Karena FB dan BB. Renungkanlah Wahai Saudariku
Monday, July 25, 2016
Edit

Namaku Lely, seorang Ibu rumah tangga dengan satu anak. Umur 26 thn tapi banyak yang bilang aku masih seperti gadis.
Di
sela-sela kesibukanku bekerja di konveksi, aku coba buka BB baru
pemberian suamiku. Tak lupa ku coba buka akun facebookku. Kangen rasanya
seru-seruan dengan teman- teman SMA dulu.
Dari fb, ku mengenal laki-laki. Pemuda yang sukses.
Awalnya
kami cuma saling like status lama kelamaan beralih saling berkirim
pesan. Dalam pesan-pesan yang singkat kami pun saling rinci keadaan.
Meski dia tahu aku istri dan ibu dari anak 4thn, dia tetap manis
menanggapinya.
Dari
situ, kami teruskan kirim pesan dengan saling berikan pin BB. Kirim
foto dan berujung pada janjian adakan pertemuan. Aku benar-benar khilaf
dan terbuai suasana. Dia memang lebih ganteng dari suamiku dan tak
segan-segan memberikan sepatu, seragam sekolah, seragam olah raga dan
tas mahal untuk anakku. Bayangkan untuk membeli barang tsb dia rela
merogoh ATM nya.
Aku
begitu terharu. Itulah awal pertemuanku. Hari berikut koment-komentny a
mulai sedikit genit dan nakal. Dan anehnya aku makin terhibur dengan
inbok-inbok nakalnya. Mulailah setan merayapiku. Aku tak segan-segan
memberi foto telanjang dada permintaannya. Malam-malam yang ada penuh
bunga-bunga bangkai bertebaran. Invite BB, FB dan mention twitter
begitu berani, vulgar dan menantang birahi.
Aku
gak menyangka, meski sudah beranak satu tapi masih ada perjaka yang
menyukai. Belum lagi, di profilnya dia merupakan mahasiswa dari salah
satu perguruan tinggi di jogjakarta. Minggu itu, di pertemuan kedua,
kami sudah langsung cek in hotel di kotaku jakarta. Sebulan dia di
jakarta membuat kami sering adakan pertemuan hingga sampai pertemuan ke
delapan. 3 bulan berlalu, aku mulai hamil. Aku merasa biasa saja. Tapi
kedua orang tuaku bingung dan mempermasalahka. Pasalnya, sudah setahun
suamiku kerja di pengeboran lepas pantai luar jawa. Dan sudah barang
tentu tak pernah setahun ini menyentuhku. Aku tetap bilang pada mereka,
bahwa ini adalah janin suamiku. Tapi kedua orang tuaku tetap menuduhku
melakukan serong.
Akhirnya,
suamiku pun dituntut pulang. Tanpa basa-basi, suamiku pun cek BB dan FB
ku. Aku demikian bingung dan panik. Masih ada pesan-pesan nakal ku di
situ. Aku menangis sejadi-jadinya. Menyembah-nyembah, bertekuk lutut di
hadapan suami dan kedua orang tua kandungku.
"Menantuku,
cepat ceraikan dia, biarlah aku kehilangan anak gadis dari pada
kehilangan menantu dan cucu sebaik kamu." kata ibuku "Dan kamu..!" ibu
menudingku dengan mata berair. "Pergilah kemana kau mau, sekarang juga.
Dan jangan pernah kau tampakkan wajah menjijikkanmu di hadapanku dan
keluargaku." Aku keluar rumah dengan tangisan anakku.
Bahkan
untuk memelukpun aku tak diizinkan. Ku coba minta pertanggung jawaban
dari lelaki itu, namun BB FB nya sudah tak aktif lagi. Ku beranikan diri
datang ke jogja kampus dimana dia kuliah. Di KABAG kemahasiswaan,
ternyata tak menemukan nama yang ku maksud. Aku tunjukkan foto wajahnya,
dan ternyata tiada ditemui wajah yang seperti itu. Aku menangis
sejadi-jadinya. Kandunganku sudah hampir 6 bulan. Uang sangu pun
menipis. Tak tahu kemana arah diuntung. Tak tahu Kemana nasib akan
menuntun. BB dan FB benar-benar memporak -porandakan rumah tanggaku.
#
ibu-ibu, bapak-bapak dan sahabat-sahabat ku yang baik, gunakan BB FB
sesuai kebutuhan dan kemanfaatannya, bila tak ada manfaaatnya dan malah
menjerumuskan kita kedalam kemaksiatan, maka demi keutuhan dan
kebahagiaan rumah tangga, berhati hatilah main FB, chating dan invite
BB.
Silahkan share demi kebahagiaan rumah tangga orang-orang terdekat kita...