Malaikat Maut Menangis Saat Mencabut Nyawa Wanita Ini,!! Siapakah Dia? Dan Berikut Penjelasannya!!
Tuesday, February 21, 2017
Edit
yang dapat memajukan serta tunda
kematian sesaatpun saat Allah telah mengambil keputusan waktunya.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا
جَاءَ أَجَلُهُملَا يَستَأخِرُونَ سَاعَةً وَلَا
يَستَقدِمُونَ
Masing-masing umat memiliki batas saat ; jadi apabila telah datang waktunya mereka tak dapat mengundurkannya barang sesaatpun serta tak dapat (juga) memajukannya. (QS. Al A’raf : 34)
قُللَا أَملِكُ لِنَفسِي ضَرًّا وَلَا نَفعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُم فَلَا يَستَأخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَستَقدِمُونَ
Katakanlah : “Aku tidak berkuasa menghadirkan kemudharatan serta tdk (juga) manfaat pada diriku, tetapi apa yang diinginkan Allah”. Semasing umat mempunyai ajal. Apabila sudah datang ajal mereka, jadi mereka tidak bisa mengundurkannya barang sesaatpun serta tak (juga) memprioritaskan (nya). (QS. Yunus : 49)
وَلَنيُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعمَلُونَ
Serta Allah sekali-kali akan tidak menangguhkan (kematian) seseorang bila telah datang saat kematiannya. Serta Allah Maha Tahu apa yang anda lakukan. (QS. Al Munafiqun : 11)
Bahkan walau Malaikat Maut iba juga, hal sejenis itu takkan tunda kematian yang sudah dijadwalkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’la.
Namun, kita juga tidak dapat sangat takut dengan hari depan anak-anak dan keturunan kita. Mereka hidup, tumbuh dan besar tidaklah karena kita namun atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seperti narasi diatas, bahkan ditinggal oleh orangtuanya meskipun, Allah yang bakal membuat perlindungan mereka.
Yang malah butuh kita buat persiapan dan lebih kita cermati yakni bekal kita hadapi kematian. Siapkah kita hadapi alam barzakh. Siapkah kita hadapi hari kebangkitan. Siapkah kita hadapi yaumul hisab saat semuanya amal kita di buka dihadapan semuanya makhluk. Sudahkah kita pikirkan, jika Malaikat Maut datang dengan cara mendadak pada kita, dimana tempat tinggal kita kelak ; surga atau neraka?
Masing-masing umat memiliki batas saat ; jadi apabila telah datang waktunya mereka tak dapat mengundurkannya barang sesaatpun serta tak dapat (juga) memajukannya. (QS. Al A’raf : 34)
قُللَا أَملِكُ لِنَفسِي ضَرًّا وَلَا نَفعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُم فَلَا يَستَأخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَستَقدِمُونَ
Katakanlah : “Aku tidak berkuasa menghadirkan kemudharatan serta tdk (juga) manfaat pada diriku, tetapi apa yang diinginkan Allah”. Semasing umat mempunyai ajal. Apabila sudah datang ajal mereka, jadi mereka tidak bisa mengundurkannya barang sesaatpun serta tak (juga) memprioritaskan (nya). (QS. Yunus : 49)
وَلَنيُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعمَلُونَ
Serta Allah sekali-kali akan tidak menangguhkan (kematian) seseorang bila telah datang saat kematiannya. Serta Allah Maha Tahu apa yang anda lakukan. (QS. Al Munafiqun : 11)
Bahkan walau Malaikat Maut iba juga, hal sejenis itu takkan tunda kematian yang sudah dijadwalkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’la.
Namun, kita juga tidak dapat sangat takut dengan hari depan anak-anak dan keturunan kita. Mereka hidup, tumbuh dan besar tidaklah karena kita namun atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seperti narasi diatas, bahkan ditinggal oleh orangtuanya meskipun, Allah yang bakal membuat perlindungan mereka.
Yang malah butuh kita buat persiapan dan lebih kita cermati yakni bekal kita hadapi kematian. Siapkah kita hadapi alam barzakh. Siapkah kita hadapi hari kebangkitan. Siapkah kita hadapi yaumul hisab saat semuanya amal kita di buka dihadapan semuanya makhluk. Sudahkah kita pikirkan, jika Malaikat Maut datang dengan cara mendadak pada kita, dimana tempat tinggal kita kelak ; surga atau neraka?