Heboh, “Laa ilaha illallah” Diganti Menjadi “Laa ilaha illa Tuhan” di Buku BK Untuk SMP-MTs
Wednesday, May 31, 2017
Edit
Beredar Buku Memuat Kalimat Subhana Tuhan, La Ilaha Illa Tuhan, Alhamdu Lil Tuhan (Istimewa)/foto fjr
Saat
ini sudah ada indikasi adanya kelompok yang tidak ingin Indonesia
damai. Seperti, beredarnya buku Bimbingan dan Konseling untuk SMP dan
MTs di Yogjakarta. Dimana dalam buku tersebut mengganti lafaz Allah
dengan Tuhan.
Kemudian kata ‘Subhanallah’ diganti dengan ‘Subhana
Tuhan’ dan kalimat ‘Laa ilaha illallah’ juga diganti dengan ‘Laa ilaha
illa Tuhan’. Padahal, buku tersebut merupakan buku untuk anak yang
menginjak masa remaja, kata Mensos Khofifah usai menghadiri Harlah ke-21
Ponpes Syaikh Abdul Qodir al Jailani, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo,
Kamis (25/5). Ia menyatakan ada pihak tertentu yang sengaja memancing
masyarakat untuk membuat gaduh. Demikian berita di aktual.com.
***
Geger, Di Buku Guru BK Ada Kalimat La Ilaha Illa Tuhan

JAKARTA – Buku terbitan Paramitra Publishing yang berjudul Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling menimbulkan kontroversi.
Pasalnya di buku yang ditujukan bagi guru-guru Bimbingan Konseling (BK) tersebut bertuliskan kalimat yang tidak sesuai.
Di
halaman 77 buku tersebut, terdapat tulisan “Barangsiapa mengucapkan
subhana Tuhan, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha
illa Tuhan, maka baginya 20 kebaikan. Dan barangsiapa membaca alhamdu
lil Tuhan, maka baginya 30 kebaikan.”
Hal
itu membuat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara.
KPAI ikut berkomentar sebab semula buku tersebut tertulis ditujukan bagi
siswa SMP-MTs.
“Kami sedang
mendalami buku tersebut mengingat sasaran buku tersebut untuk anak usia
sekolah,” tegas Wakil Ketua KPAI Susanto, Kamis (25/5).
Susanto
mengingatkan kepada pihak penerbit selanjutnya untuk lebih teliti dalam
proses editing hingga penerbitan. Hal itu, kata dia, untuk mencegah
munculnya permasalahan di masyarakat.
“KPAI
mengingatkan kepada penerbit agar proses penulisan, editing hingga
penerbitan dilakukan sebaik-baiknya. Menerbitkan buku itu baik, maka
harus dilakukan dengan proses yang baik pula,” kata Susanto.
Setelah
mengundang kontroversi, akhirnya pihak penerbit secara resmi menarik
buku tersebut. Pihak penerbit juga meminta maaf atas diterbitkannya buku
tersebut.
Tulisan tersebut muncul karena akibat ketidak sengajaan sistem Microsoft Word yang kurang dicek kembali.
Pimpinan
Paramitra Publishing, Hani Rochmanudin meminta maaf kepada seluruh
pihak. Buku tersebut juga tak dijual bebas dan bukan untuk konsumsi
siswa dan peserta didik.
“Atas segala
kesalahan penulisan di buku tersebut, tak ada unsur kesengajaan. Buku
tersebut ditujukan untuk pegangan guru BK, bukan untuk konsumsi siswa
dan peserta didik,” kata Hani.
Editor Dimas Riyandi – fajar.co.id
***

NUSANEWS,
SURABAYA – Setelah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut ada
mantan Menteri dan kini menjadi Komisaris BUMN yang anti Pancasila, kini
giliran Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang menyatakan ada
kelompok tertentu yang ingin mengganti Pancasila dengan sistem khilafah.
Tjahjo
menyatakan memiliki data video akurat mengenai mantan menteri dimaksud.
Mantan menteri itu merupakan tokoh nasional di kini duduk di jajaran
Komisaris BUMN era Presiden Jokowi, namun teriak anti-Pancasila.Sementara Khofifah usai menghadiri Harlah ke-21 Ponpes Syaikh Abdul Qodir al Jailani, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Kamis (25/5), menyatakan ada pihak tertentu yang sengaja memancing masyarakat untuk membuat gaduh.
Ia
menyampaikan, peledakan bom di Jakarta merupakan kesengajaan yang
dilakukan untuk memancing respons masyarakat. Dengan kaya lain ada
kelompok tertentu yang tidak menginginkan Indonesia tenang dan damai,
termasuk ingin mengganti Pancasila dengan sistem khilafah.
“Apa
yang sebetulnya mereka inginkan? Ada sekelompok ingin merubah dasar
negara, merubah sistem pemerintahan ini, tolong diingatkan. Inilah tugas
kita. Ini PR kita bersama.” lanjutnya.Baca Juga
- ASTAGHFIRULLAH....APARAT POLISI SEDANG SHOLAT DISERANG "DITUSUK TERORIS" .... SEMOGA TIDAK ADA LAGI TEROR DINEGRI INI....
- WOW HEBOHHHH!!!!!!! Berniat Ingin Memergoki Pembantu Mencuri, Pria Ini Justru Dikejutkan Dengan Kejadian Aneh... Ternyata Istrinya...
- !!! HEBOH Video Pernikahan Online, Ijab Kabul via Ponsel
Kemudian kata ‘Subhanallah’ diganti dengan ‘Subhana Tuhan’ dan kalimat ‘Laa ilaha illallah’ juga diganti dengan ‘Laa ilaha illa Tuhan’. Padahal, buku tersebut merupakan buku untuk anak yang menginjak masa remaja.
“Sementara di usia tersebut, anak-anak tengah mencari jati dirinya. Jika menerima hal-hal yang buruk. Maka itu akan merusak generasi-generasi bangsa. Jangan hanya dinas pendidikan. Aparat juga harus bertindak, maksudnya apa itu kok diplesetkan,” tutupnya. (akt)