Bantu Share!!! Wanita Lumpuh Ini Teguh Ingin Merawat Anaknya Sendiri, Kisahnya Sangat Mengharukan…
Wednesday, June 7, 2017
Edit

Wanita Lumpuh Ini Teguh Ingin Merawat Anaknya Sendiri, Kisahnya Sangat Mengharukan… |
Wanita berusia 21 tahun yang tinggal di Dusun Karanganyar, Desa Rejuno,
Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi itu hanya bisa tidur telentang
setiap harinya.
Ia menderita cacat otak atau celebral palsy sejak lahir, yang membuat
seluruh tubuhnya tak bisa digerakkan, kecuali tangan kanan yang masih
bisa ditekuk.
Yanti nama wanita itu, tinggal bersama kedua orang tuanya dan seorang
bocah laki-laki berusia delapan bulan, di sebuah rumah dari papan dan
berlantaikan tanah. Balita tersebut merupakan anak Yanti yang dilahirkan
dengan cara sesar.
Beberapa bulan lalu, insiden tragis menimpa Yanti. Ia diperkosa oleh
kerabatnya sendiri hingga hamil. Kemungkinan, itu terjadi saat ia
sendirian karena ditinggal dua orang tuanya pergi ke hutan.
Tak ada yang tahu soal peristiwa tragis itu hingga lama-lama, perut
Yanti membesar. Awalnya sempat dikira tumor, tetapi setelah ditanya
lebih lanjut, ia mengaku diperkosa.
Oleh karena tak dapat bicara, Yanti kesulitan memberi tahu nama
pelakunya. Namun ketika ditunjukkan beberapa laki-laki, ia menganggukkan
kepala saat ditanya, apakah
kakak ipar yang melakukan perbuatan bejat itu atau tidak.
"Saat itu sempat mau dibunuh sama bapaknya. Tapi ya enggak jadi
ditangisi sama istri pelaku dan anaknya," kata Neri Firmanty yang sudah
berkunjung ke rumah Yanti
Oleh karena masih keluarga, pelaku perkosaan tak dilaporkan dan justru
tinggal bersebelahan dengan korban. Keluarga Yanti khawatir bila itu
akan berdampak lebih buruk.
Semenjak anak Yanti lahir, istri pelaku membantu merawat bayi tersebut. Yanti juga dibantu sang ibu dalam mengasuhnya.
Bagaimana perempuan tersebut menyusui anaknya juga membuat Neri dan
teman-temannya yang datang menangis. Saat masih bayi, Yanti menyusui
dengan dibantu ibunya.
Namun kini, Wahyu, nama anak itu sudah bisa merangkak sendiri mencari
ASI. Saat seperti itu, Yanti hanya bisa menyambutnya dengan senyum dan
suara yang tak dapat dipahami orang awam.
"Saya enggak bisa menahan air mata. Sesek sekali," tutur Neri menceritakan perasaannya saat itu.
Meskipun kondisi fisiknya terbatas, tetapi Yanti menolak dengan tegas
ketika ada orang yang mau mengadopsi anaknya. Bahkan ia sampai menangis
dan meronta, karena tak mau dipisahkan dari anaknya.
Selama ini, ia juga tak pernah menerima bantuan dari pemerintah, padahal
hidup dalam kondisi kekurangan. Namun saat ini, sepertinya Yanti sudah
bisa bernafas sedikit lega.
Pasalnya untuk pendidikan SD dan SMP sang anak, sudah ada pihak yang bersedia membantu.
sumber: mediainformasiislam.net