Inilah Hukum Memaksa Anak Untuk Berpuasa Ramadhan
Friday, June 2, 2017
Edit
Assalamualaikum ustadz, Maaf mau bertanya, Bagaimana Hukum Memaksa Anak
Berpuasa, Bolehkah? Dan sebaiknya di usia berapa anak mulai dilatih
untuk berpuasa?
(Afina Bandung)
Jawaban:
Waalaikumsalam Warahmatullah Wabarakatuh.
Bismillah was shalatu was salaamu ‘ala Rasulillah,
Pada dasarnya, ibadah puasa seperti ibadah yang diwajibkan oleh syariat pada umumnya yang harus dikerjakan oleh setiap mukallaf, yaitu muslim, berakal, dan baligh. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Pena catatan amal diangkat (kesalahannya tidak dihitung) untuk 3
orang: orang yang tidur sampai bangun, anak kecil sampai besar (baligh),
dan orang gila sampai sadar." (HR. Ahmad)
Berdasarkan hadits diatas, anak yang belum baligh tidak diwajibkan untuk berpuasa. Hanya saja, dianjurkan bagi setiap orang tua untuk melatih anaknya berpuasa.
Terutama ketika anak mendekati usia baligh. Diharapkan, ketika sudah memasuki usia baligh, dia sudah terbiasa melakukan puasa, sehingga tidak keberatan ketika ramadhan tiba. Dan insya Allah atas usaha melatih anak, orang tua berhak memperoleh pahala amar makruf, mengajak anaknya untuk melakukan ketaatan.
Ibnu Batthal mengatakan,
Jumhur ulama sepakat bahwa ibadah fardhu tidak wajib dilakukan kecuali setelah baligh. Kendati demikian, mereka menganjurkan untuk melatih anak-anak melakukan ibadah, dengan harapan agar mendapatkan keberkahan, dan orang tua yang sabar mendidik semacam ini insya Allah akan memperoleh pahala. Karena dengan dibiasakan melaksanakan ibadah, akan memudahkan mereka ke depannya, jika sudah diwajibkan. (Syarh Shahih Bukhari karya Ibnu Batthal, 4/107)
Diantara yang menganjurkan adanya latihan puasa bagi anak adalah Imam Hasan al-Bashri, Ibnu Sirin, az-Zuhri, Atha’, Qatadah, dan Imam as-Syafi’i rahimahullah.
Dan seperti inilah tradisi yang dilakukan para sahabat. Mereka senantiasa melatih anak-anaknya untuk berpuasa. Puasa pertama yang diwajibkan untuk para sahabat adalah puasa ‘Asyura. Ketika itu diwajibkan, mereka melatih anak-anaknya untuk ikut
(Afina Bandung)
Baca Juga
- WAHAI ISTRI, SAMBUTLAH SUAMI KETIKA PULANG DENGAN 6 CARA INI.!! CARA NO 3 YANG PALING DISUKAI PARA SUAMI, LAKUKAN SEGERA PARA ISTRI
- Rahasia Sebenernya tapi SHARE AJA DEH hehe .. 6 Alasan Kenapa Wanita Selingkuh, Nomor 1 dan 4 Perlu Diwaspadai Pria
- Pria Inggris Dipenjara Usai Tampar Muslim Gunakan Babi,silahkan simak...
Jawaban:
Waalaikumsalam Warahmatullah Wabarakatuh.
Pada dasarnya, ibadah puasa seperti ibadah yang diwajibkan oleh syariat pada umumnya yang harus dikerjakan oleh setiap mukallaf, yaitu muslim, berakal, dan baligh. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثٍ عَنِ
النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنِ الصَّغِيرِ حَتَّى يَكْبُرَ وَعَنِ
الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ أَوْ يَفِيقَ
Berdasarkan hadits diatas, anak yang belum baligh tidak diwajibkan untuk berpuasa. Hanya saja, dianjurkan bagi setiap orang tua untuk melatih anaknya berpuasa.
Terutama ketika anak mendekati usia baligh. Diharapkan, ketika sudah memasuki usia baligh, dia sudah terbiasa melakukan puasa, sehingga tidak keberatan ketika ramadhan tiba. Dan insya Allah atas usaha melatih anak, orang tua berhak memperoleh pahala amar makruf, mengajak anaknya untuk melakukan ketaatan.
Ibnu Batthal mengatakan,
أجمع العلماء أنه لا تلزم العبادة
والفرائض إلا عند البلوغ، ولكن أكثر العلماء استحسنوا تدريب الصبيان على
العبادات رجاء البركة، وأن من فعل ذلك منهم مأجور، ولأنهم باعتيادهم عليها
تسهل عليهم إذا لزمتهم
Jumhur ulama sepakat bahwa ibadah fardhu tidak wajib dilakukan kecuali setelah baligh. Kendati demikian, mereka menganjurkan untuk melatih anak-anak melakukan ibadah, dengan harapan agar mendapatkan keberkahan, dan orang tua yang sabar mendidik semacam ini insya Allah akan memperoleh pahala. Karena dengan dibiasakan melaksanakan ibadah, akan memudahkan mereka ke depannya, jika sudah diwajibkan. (Syarh Shahih Bukhari karya Ibnu Batthal, 4/107)
Diantara yang menganjurkan adanya latihan puasa bagi anak adalah Imam Hasan al-Bashri, Ibnu Sirin, az-Zuhri, Atha’, Qatadah, dan Imam as-Syafi’i rahimahullah.
Dan seperti inilah tradisi yang dilakukan para sahabat. Mereka senantiasa melatih anak-anaknya untuk berpuasa. Puasa pertama yang diwajibkan untuk para sahabat adalah puasa ‘Asyura. Ketika itu diwajibkan, mereka melatih anak-anaknya untuk ikut