Jangan Tiup Makanan Panas, Ini Penjelasan Ilmiahnya!
Friday, June 2, 2017
Edit
Pernyataan mengenai bahaya meniup makanan panas sudah mulai banyak
dibahas setelah banyak yang tahu ada hadist nabi yang melarang untuk
meniup makanan ataupun minuman panas yang ada dalam wadah. Nah, supaya
kita semakin jelas dan semakin bisa menghubungkan apa fakta ilmiah
dibalik hadist nabi tersebut kumpulan misteri akan membahasnya hingga
tuntas.
Sebuah hadist riwayat Tirmidzi yang dibenarkan oleh Al-albani mengatakan
bahwa Nabi Muhammad SAW melarang untuk bernafas diatas wadah air atau
meniupnya. Semakin berkembanganya teknologi sains akhirnya sedikit demi
sedikit mulai terkuak mengapa nabi melarang umatnya untuk meniup makanan
panas, berikut 3 penjelasan ilmiahnya.
Asam Karbonat
Penyebab larangan meniup makanan yang pertama ini sangat berhubungan
erat dengan sebuah zat kimia yang disebut asam karbonat. Asam karbonat
atau H2C03 adalah senyawa kimia yang sebenarnya sudah ada didalam tubuh
kita dimana berfungsi untuk mengatur kadar keasaman darah. Semakin
tinggi kandungan asam karbonat dalam darah maka akan semakin asam darah.
Pada normalnya darah memiliki batasan kadar keasaman atau Ph yakni 7,35
sampai 7,45.
Jika kadar keasaman ini lebih tinggi dari ph normal maka
tubuh dapat berada dalam kondisi asidosis. Kondisi asidosis sendiri
cukup berbahaya bagi tubuh yang dapat menyebabkan gangguan jantungan
ditandai dengan napas menjadi lebih cepat, sesak, pusing karena tubuh
berusaha menyeimbangkan kadar ph darah. Nah, lalu apa hubungannya dengan
meniup makanan panas?
Penjelasannya adalah apabila seseorang bernafas
atau meniupkan nafasnya maka dia akan mengeluarkan senyawa kimia C02
atau karbondioksida. Karbondioksida ini pada dasarnya tidak boleh
bersentuhan dengan air, karena jika bersentuhan dengan air yang memiliki
susunan kimia H20 akan membentuk senyawa asam karbonat yang berbahaya
bagi tubuh.
Meskipun banyak yang mengatakan bahwa asam karbonat yang dihasilkan dari hasil tiupan terhadap makanan dan minuman memiliki pengaruh yang sangat kecil pada kesehatan tubuh, bukankah lebih baik kalau kita berusaha menghindarinya? Mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati bukan?
Meskipun banyak yang mengatakan bahwa asam karbonat yang dihasilkan dari hasil tiupan terhadap makanan dan minuman memiliki pengaruh yang sangat kecil pada kesehatan tubuh, bukankah lebih baik kalau kita berusaha menghindarinya? Mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati bukan?
H. Pylori
Bakteri H. Pylori juga memegang peranan penting pada pernyataan
bahayanya meniup makanan atau minuman yang masih panas. Bakteri H.
Pylori