Merasa Malu Dengan Pekerjaan Ayahnya, Anak Ini Akhirnya Sadar dan Bersujud
Saturday, June 3, 2017
Edit
Klanarong
Srisakul, pemuda yang baru lulus dari Universitas Chulalongkor,
Thailand, ini dulu merasa malu karena sang ayah hanya tukang sampah. Dia
bertanya kenapa sang ayah bukan tentara seperti ayah teman-temannya.
Namun kini dia bersujud di bawah kaki sang ayah. Sadar.
“Saat saya masih muda, saya malu dengan kondisi ayah saya. Saya bertanya mengapa ayah saya tak mengenakan seragam keren seperti ayah teman-teman saya yang menjadi tentara, polisi,” kata Klanarong.
Ya, sang ayah memang hanya sopir truk sampah. Sehari-hari hanya bergulat dengan sisa-sisa bahan makanan maupun barang-barang rumah tangga. Karib dengan bau busuk dan pakaian yang kotor.
“Saat saya masih muda, saya malu dengan kondisi ayah saya. Saya bertanya mengapa ayah saya tak mengenakan seragam keren seperti ayah teman-teman saya yang menjadi tentara, polisi,” kata Klanarong.
Ya, sang ayah memang hanya sopir truk sampah. Sehari-hari hanya bergulat dengan sisa-sisa bahan makanan maupun barang-barang rumah tangga. Karib dengan bau busuk dan pakaian yang kotor.
Baca Juga
- ORANG TUA HARUS TAHU... INILAH 7 Cara Mengatasi Anak yang Tidak Mau Mendengarkan Orang Tua
- Yang belum tau simak dan share juga ya !!! Dilarang Islam, Jangan Lakukan 6 Hal ini Ketika "Berhubungan" dengan Pasangan
- WAHAI ISTRI, SAMBUTLAH SUAMI KETIKA PULANG DENGAN 6 CARA INI.!! CARA NO 3 YANG PALING DISUKAI PARA SUAMI, LAKUKAN SEGERA PARA ISTRI
Namun seiring waktu berjalan, Klanarong akhirnya sadar. Dia sadar
setelah sang ayah berkisah tentang perjalanan hidupnya. Dari cerita itu,
Klanarong tahu bahwa sang ayah berhenti sekolah saat berada di kelas 4.
Dan dia memberi tahu Klanarong bahwa mimpinya adalah melihat anaknya
bersekolah.
Kisah itulah yang membuat hati Klanarong semakin luluh. Dia kemudian berusaha keras untuk meraih mimpi dengan melamar menjadi tentara, namun gagal.
“Saya pikir ayah saya tidak menangis, tapi kemudian saya ketahui bahwa dia diam-diam menangis.”
Klanarong lagi-lagi melihat perjuangan sang ayah untuknya. Saat
pengumuman hasil ujian masuk universitas diumumkan. Saat itu, sang ayah
rela cuti untuk melihat pengumuman penerimaan mahasiswa baru untuk
Klanarong.
“Ayah saya kembali menumpahkan air matanya. Ini saat yang membanggakan untuk keluarga kecil kami,” tambah Klanarong.
Perjuangan dan pengorbanan sang ayah telah membuat Klanarong kehabisan kata-kata. Dia menyesal telah merasa malu dengan kondisi sang ayah. Dan kini, Klanarong telah lulus dari universitas paling sohor di Negeri Gajah Putih itu.
“Sekarang, saya ingin berterimakasih kepada ayah karena telah menjadi dirinya sendiri dan untuk semua bantuannya. Terima kasih untuk lelah, airmata, dan masa-masa bersama yang tidak menyenangkan.”
Dan setelah lulus itu, Klanarong bersujud di bawah kaki sang ayah. Di depan truk sampah yang dulu membuatnya malu. “Sekarang, saya ingin ayah bahagia dengan keberhasilan kami. Ayah tidak boleh merasa malu lagi, sebab ayah adalah ayah nomor satu. Saya bangga kepadamu,” tulis Klanarong.
Sumber : cerminan.com
Kisah itulah yang membuat hati Klanarong semakin luluh. Dia kemudian berusaha keras untuk meraih mimpi dengan melamar menjadi tentara, namun gagal.
“Saya pikir ayah saya tidak menangis, tapi kemudian saya ketahui bahwa dia diam-diam menangis.”
“Ayah saya kembali menumpahkan air matanya. Ini saat yang membanggakan untuk keluarga kecil kami,” tambah Klanarong.
Perjuangan dan pengorbanan sang ayah telah membuat Klanarong kehabisan kata-kata. Dia menyesal telah merasa malu dengan kondisi sang ayah. Dan kini, Klanarong telah lulus dari universitas paling sohor di Negeri Gajah Putih itu.
“Sekarang, saya ingin berterimakasih kepada ayah karena telah menjadi dirinya sendiri dan untuk semua bantuannya. Terima kasih untuk lelah, airmata, dan masa-masa bersama yang tidak menyenangkan.”
Dan setelah lulus itu, Klanarong bersujud di bawah kaki sang ayah. Di depan truk sampah yang dulu membuatnya malu. “Sekarang, saya ingin ayah bahagia dengan keberhasilan kami. Ayah tidak boleh merasa malu lagi, sebab ayah adalah ayah nomor satu. Saya bangga kepadamu,” tulis Klanarong.
Sumber : cerminan.com