Para Istri Wajib Baca Ini, Janganlah Pernah Bentak Suami, Inilah Hukum Membentak Suami Menurut Islam,Baca selengkapnya & Tolong Sebarkan....!!!
Wednesday, June 7, 2017
Edit
Dalam kehidupan Rumah Tangga berjalan sedikit perbedaan pendapat pada
suami istri yaitu hal yang wajar. dengan kondisi seperti apapun seorang
istri mesti memelankan suaranyaketika bicara dengan suaminya walaupun
dia mengganggap gagasannya benar. Seorang suami yaitu orang yang paling
harus ditaati dan dihormati oleh istri. Seperti kita ketahui bila
Rasulullah dalam beberapa haditsnya menunjukkan begitu tinggi kedudukan
suami untuk istrinya :
“Seandai saya dapat memerintahkan seseorang untuk sujud pada orang lain,
tentu saya perintahkan seorang istri utk sujud pada suaminya. ” (HR Abu
Daud, Al-Hakim, Tirmidzi)
“Tidaklah layak untuk seorang manusia untuk sujud pada manusia yang
lain. Bila patut/bisa untuk seorang untuk sujud pada seorang yang lain
pasti saya perintahkan istri untuk sujud pada suaminya karena besarnya
hak suaminya terhadapnya…” (HR. Ahmad)
“Dan sebaik-baik istri yaitu yang taat pada suaminya, bijaksana,
berketurunan, sedikit bicara, tidak sukai membicarakan satu hal yg tidak
berguna, tidak cerewet dan tak sukai bersuara hingar-bingar dan setia
pada suaminya. ” (HR. An Nasa'i)
Apabila suami berbuat salah atau salah, Jadi sudah harusnya untuk sang
istri untuk mengingatkan suami dengan baik, dengan nada lemah lembut,
tidak membentak (berjumpara keras), serta tidak juga menyinggung
perasaannya.
Sikap kasar istri pada suami –dan sebaliknya– menandakan kurangnya
pengetahuan serta keburukan akhlak. Rasulullah SAW bersabda :
“Sebaik-baiknya wanita — untuk suami — yaitu yang menyenangkan waktu
diliat, taat waktu diperintah, serta tidak menentang suaminya baik dalam
hatinya dan tidak membelanjakan (memakai) hartanya pada perkara yang
dibenci suaminya” (H. R. Ahmad)
Sebagaimana anak bisa dikira durhaka pada orang tua, jadi istri dapat
juga dikatakan durhaka pada suami sementara berani membentaknya. Wallahu
A'lam.
Bidadari Berang pada Istri yang Memarahi Suaminya
Bila seseorang suami dibentak atau di dzalimi oleh istrinya, jadi
beberapa bidadari di surga akan geram pada istri yang memarahi
suaminya.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
لاَ تُؤ�'ذِي ام�'رَأَةٌ زَو�'جَهَا فِي الدُّن�'يَا إِلاَّ قَالَت�'
زَو�'جَتُهُ مِنَ ال�'حُو�'رِ ال�'عِي�'نِ : لاَ تُؤ�'ذِي�'هِ, قَاتَلَكِ
اللهُ, فَإِنَّمَا هُوَ عِن�'دَكَ دَخِي�'لٌ يُو�'شِكُ أَن�' يُفَارِقَكِ
إِلَي�'نَا
“Tidaklah seseorang istri menyakiti suaminya di dunia, namun istrinya
dari grup bidadari akan berkata, “Janganlah engkau menyakitinya.
Mudah-mudahan Allah memusuhimu. Dia (sang suami) hanya tamu di sisimu ;
hampir saja ia akan meninggalkanmu menuju pada kami” (HR. At-Tirmidzi)
Ini seharusnya jadi pelajaran untuk banyak istri tidak untuk mendzalimi
suaminya. Saingannya berat, saingannya bukanlah lagi madumu atau yang
lain. namun sainganmu yaitu bidadari yang Allah subhaanahu wa ta'ala
mensifatkannya di dalam Al qur'an. Diantara sifatnya yaitu :
إِنَّ لِل�'مُتَّقِينَ مَفَازًا حَدَائِقَ وَأَع�'نَابًا
وَكَوَاعِبَ
" Sebenarnya orang-orang yang bertaqwa memperoleh kemenangan, (yaitu) kebun-kebun serta buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya. " (QS an-Naba' : 31-33)
كَذَلِكَ
وَزَوَّج�'نَاهُم�' بِحُورٍ عِينٍ
" Sekianlah, dan Kami berikanlah pada mereka bidadari. " (QS. Ad-Dhukhan : 54)
مُتَّكِئِينَ عَلَى سُرُرٍ مَص�'فُوفَةٍ وَزَوَّج�'نَاهُم�' بِحُورٍ عِينٍ
" Mereka bertelekan diatas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan
mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata cermat. " (QS.
At-Thur : 20)
حُورٌ مَق�'صُورَاتٌ فِي ال�'خِيَامِ
" (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah. " (QS. Ar-Rahman : 72)
فِيهِنَّ خَي�'رَاتٌ حِسَانٌ
" Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. " (QS. Ar-Rahman : 70)
إِنَّا أَن�'شَأ�'نَاهُنَّ إِن�'شَاءً فَجَعَل�'نَاهُنَّ أَب�'كَارًا عُرُبًا أَت�'رَابًا
" Sebenarnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan segera.
1 Dan kami menjadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi
sebaya umurnya. " (QS. Al-Waqi'ah : 35-37)
Hadits Abdullah ibnu Mas’ud Radiyallahu 'anhu :
أَوَّلُ زُم�'رَةٍ يَد�'خُلُونَ ال�'جَنَّةَ كَأَنَّ وُجُوهَهُم�' ضَو�'ءُ
ال�'قَمَرِ لَي�'لَةَ ال�'بَد�'رِ، وَال�'زُّم�'رَةُ الثَّانِيَةُ عَلَى
لَو�'نِ أَح�'سَنِ كَو�'كَبٍ دُريَ فِي السَّمَاءِ، لِكُل رَجُلٍ
مِن�'هُم�' زَو�'جَتَانِ مِنَ ال�'حُورِ ال�'عِينِ، عَلَى كُل زَو�'جَةٍ
سَب�'عُونَ حُلَّةً، يُرَىٰ مُخُّ سُوقِهِمَا مِن�' وَرَاءِ لُحُومِهِمَا
وَحُلَلِهِمَا، كَمَا يُرَىٰ الشَّرَابُ الأَح�'مَرُ فِي الزُّجَاجَةِ
ال�'بَي�'ضَاءِ
“Kelompok pertama kalinya yang masuk surga, seolah muka mereka sinar
rembulan pada malam purnama. Grup ke-2 seperti bintang kejora yang
paling baik di langit. Untuk setiap orang dari ahli surga itu dua
bidadari surga. Pada setiap bidadari ada 70 perhiasan. Sumsum kakinya
dapat terlihat dari balik daging dan perhiasannya, sebagaimana minuman
merah bisa diliat di gelas putih. ” (HR. Thabrani dengan sanad shahih)
Nah beberapa istri, janganlah mendzalimi terlebih membentak suami kalian lagi. sainganmu bidadari loh!
Solusi Apabila Memanglah Ingin Marah Pada Suami
Apabila kemarahan menempa serta sudah tidak tertahankan, pastinya tak
dianjurkan untuk mengekspresikan melalui cara meledak-ledak di depan
pasangan. Terutama dengan cara membentak. Ada beberapa hal yang bisa
kita jalankan apabila tengah ingin berang pada suami.
Hal yang pertama dikerjakan yaitu katakan istighfar. Mohon ampunlah pada Allah. Istighfar akan memperingan hati kita.
Kemudian, klarifikasi secara detail duduk masalah. janganlah ikuti nafsu
karena emosi akan semakin meluap-luap. Tetapi sebisa mungkin, tahanlah
dulu emosi.
Karena bicara dalam keadaan emosi hanya akan memperburuk kondisi, karena
terkadang kita inginkan menumpahkan kekesalan, bahkan juga kekesalan
yang telah lalu.
Apabila di rasa sudah bisa mengendalikan diri, Ambillah air wudhu lalu
lakukan shalat dan berdoalah. Adukan semua masalah pada Allah. Semua
kekesalan, kecewa, adukan saja. Dan tidak lupa, mintalah padaNya untuk
diberikan jalan keluar.
Apabila diri sudah tenang, awalilah bicara dengan suami. Ingat, yang
akan dibicarakan yaitu dalam rangka mencari jalan keluar, tidaklah untuk
menambahkan kericuhan. Tidak lupa, ada unsur saling menasehati dalam
rumah tangga. Berikan nasehat pada pasangan atas kesalahan yang
dikerjakan.
Semoga beberapa hal itu bisa makin mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah serta rahmah dalam rumah tangga kita. Aamiin