SUBHANALLAH... Nikah Usia 17 Tahun Tanpa Pacaran, Pasangan Ini Sekarang Menjadi Miliarder
Tuesday, June 13, 2017
Edit
Menikah mudah pada usia 17 tahun sering dianggap belum matang dalam
membina rumah tangga, namun hal tersebut terbantahkan oleh pasangan Ibnu
Riyanto dan Sally Giovani. Pasangan ini menikah pada usia 17 tahun
setelah lulus SMA pada tahun 2006 dan tanpa melalui proses pacaran.
Pasangan ini bukan berasal dari keluarga kaya, namun berkat kegigihanya
pasangan ini sekarang telah menjadi salah satu pengusaha batik sukses
dan menjadi Miliarder. Pasangan ini juga telah memiliki lebih dari 1000
karyawan.
Kesuksesan yang diraih oleh pasangan Ibnu dan Sally ini tak lepas dari
keputusan besarnya untuk menikah di usia muda 17 tahun. Dengan menikah
menurut Ibnu menjadi gerbang bagi seseorang untuk menjadi pribadi yang
lebih baik. Saat menikah pasangan ini sama sekali tidak memiliki
pekerjaan (pengangguran). Kondisi tersebut membuat Ibnu selaku kepala
rumah tangga memutuskan untuk berbisnis dan berdagang.
Awal mula mulai berbisnis pasangan ini hanya dengan modal 17 Juta Rupiah
yang diperolehnya dari uang amplop pernikahan dari sumbangan para teman
dan kerabatnya.
“
baseline;">Saya benar-benar
memulai berbisnis dari titik nol. Saat itu, modal awal saya untuk
memulai bisnis hanyalah uang amplop dari pernikahan saya sebesar Rp17
juta. Waktu itu saya belum bisa mendapat pinjaman dari perbankan,” Ujar
Ibnu seperti dilansir Suara.com, Jum’at (18/3/2016).
Bisnis pertama kali yang dilakukan pasangan ini adalah berjualan kain
putih (kain kafan) selama 2 tahun. Jualan kain putih ini juga untuk
memasok kain kepada para pengrajin batik di Cirebon. Kemudian pasangan
ini memulai belajar dari para pengrajin batik mengenai proses membuat
batik sehongga memahami proses memproduksi batik. Setelah itu mencoba
memproduksi batik dan dijual ke tanah abang, namun hasilnya kurang
memuaskan.
“Saya
mulai ambil sampel dan mulai berjualan di Tanah Abang Jakarta Pusat.
Saya sempat mendapat banyak penolakan namun saya memilih untuk terus
bertahan” papar Ibnu.
Pada tahun 2008, Ibnu dan Sally membuka toko batik berukuran 4×4 meter
di rumahnya. Saat itu trend batik sedang mulai naik, apalagi ketika ada
klaim dari Malaysia tentang batik.
Alhamdulillah atas izin Allah saat ini bisnis batik pasangan Ibnu dan
Sally telah memiliki mall besar khusus batik di Cirebon dan telah
memiliki 9 cabang, di berbagai kota, mulai dari Cirebon, Jakarta, Medan,
Palembang, Yogyakarta dan Surabaya.
Nama brand bisnis batik pasangan ini adalah TRUSMI, diambil dari nama
salah satu daerah di Cirebon yang merupakan sentra pembuatan batik di
Cirebon.
Selain bisnis batik, pasangan ini mulai merambah ke bisnis properti dan
telah berhasil membangun sejumlah perumahan seperti Golden Plered
Regency, Golden Kedawung Regency, Love Regency, Queen Regency, Maryland
Regency, Montana Village, Lovina Village, dan Sanur Village.
[islamedia/az]