Viral! Dokter muda dan ganteng Dikabarkan Meninggal di ICU Karena Kelelahan, PERSI Angkat Bicara
Friday, June 30, 2017
Edit

Baru-baru ini, jagat media sosial Tanah Air diramaikan dengan berita meninggalnya seorang dokter anestesi bernama Stefanus Taofik di Rumah Sakit Pondok Indah ( RSPI) Bintaro, Selasa (27/6/2017).
Berdasarkan kabar yang beredar, Stefanus meninggal dunia karena terlalu lelah menjalankan tugas saat Lebaran.
"Kematian dokter Stefanus Taofik, dokter anestesi yang dilaporkan meninggal dunia saat piket lebaran, bukan disebabkan kelelahan akibat beban kerja atau overworked."
Baca Juga
- ASTAGHFIRULLAH....APARAT POLISI SEDANG SHOLAT DISERANG "DITUSUK TERORIS" .... SEMOGA TIDAK ADA LAGI TEROR DINEGRI INI....
- WOW HEBOHHHH!!!!!!! Berniat Ingin Memergoki Pembantu Mencuri, Pria Ini Justru Dikejutkan Dengan Kejadian Aneh... Ternyata Istrinya...
- !!! HEBOH Video Pernikahan Online, Ijab Kabul via Ponsel
PEJUANG SEJATI
Dokter Stefanus Taofik, yang masih begitu muda, begitu ramah, begitu penuh semangat.
Bapak dari bayi mungil, kecintaan dan harapan keluarga, telah berpulang kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, setelah bertugas berhari-hari tanpa henti tanpa jeda di Ruang Perawatan Intensive, demi menggantikan teman-teman sejawatnya tengah menikmati liburan yang panjang.
Tidak ada yang menggantikan beliau.
Dan dari chat whatssap dan telegram dari teman-teman beliau tampak
bahwa tugas berat tanpa istirahat itu beliau jalani dengan tabah dan
semangat nyaris tanpa mengeluh.
Beliau wafat di kamar jaga. Kelelahan dan hantaman ketegangan yang terus-menerus dirasakan non stop dalam perjuangan menyelamatkan jiwa pasien-pasien kritis di Intensive Care Unit, berkejaran dengan detik-detik nafas dan degup jantung pasien yang melemah menuju titik nol, telah membuat jantungnya sendiri collaps, tanpa disadarinya.
Kelelahan.
Makan dan minum tak teratur.
Tidur dan istirahat mungkin sudah tercoret dari daftar harian.
Berbagai faktor risiko yang tidak tersadari ada dan tidak terkelola dengan baik.
Banyak yang tidak menyadari betapa berat tugas seorang Dokter.
Ketika bertugas di lini pelayanan, cuma satu yang terlintas:
bagaimana pasien selamat,
bagaimana pasien selamat.
Bagaimana pasien selamat.
Tak ada tempat untuk mengeluh atas kelelahan dan kegagalan dan kekhawatiran dan rasa frustrasi akibat keterbatasan.
Dokter Stef, perjuanganmu telah selesai dengan excellent .Engkau sudah jadi pahlawan bagi banyak pasienmu selama ini.
Engkau sudah jadi penolong bagi teman-teman sejawat yang lain.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menerima kepulanganmu dalam kemuliaan NamaNYA.
Rest in Peace, my friend.
Dokter Stefanus Taofik, yang masih begitu muda, begitu ramah, begitu penuh semangat.
Bapak dari bayi mungil, kecintaan dan harapan keluarga, telah berpulang kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, setelah bertugas berhari-hari tanpa henti tanpa jeda di Ruang Perawatan Intensive, demi menggantikan teman-teman sejawatnya tengah menikmati liburan yang panjang.
Tidak ada yang menggantikan beliau.
Beliau wafat di kamar jaga. Kelelahan dan hantaman ketegangan yang terus-menerus dirasakan non stop dalam perjuangan menyelamatkan jiwa pasien-pasien kritis di Intensive Care Unit, berkejaran dengan detik-detik nafas dan degup jantung pasien yang melemah menuju titik nol, telah membuat jantungnya sendiri collaps, tanpa disadarinya.
Kelelahan.
Makan dan minum tak teratur.
Tidur dan istirahat mungkin sudah tercoret dari daftar harian.
Berbagai faktor risiko yang tidak tersadari ada dan tidak terkelola dengan baik.
Banyak yang tidak menyadari betapa berat tugas seorang Dokter.
Ketika bertugas di lini pelayanan, cuma satu yang terlintas:
bagaimana pasien selamat,
bagaimana pasien selamat.
Bagaimana pasien selamat.
Tak ada tempat untuk mengeluh atas kelelahan dan kegagalan dan kekhawatiran dan rasa frustrasi akibat keterbatasan.
Dokter Stef, perjuanganmu telah selesai dengan excellent .Engkau sudah jadi pahlawan bagi banyak pasienmu selama ini.
Engkau sudah jadi penolong bagi teman-teman sejawat yang lain.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menerima kepulanganmu dalam kemuliaan NamaNYA.
Rest in Peace, my friend.